Minggu, 17 April 2011

3 dosa-dosa bersekolah


  • Dosa pertama, Bukankah si anak sebelumnya tak mengenal kata mencontek, tapi sekolahlah yang mengajarkannya? Sekolah secara tak sengaja telah mendidik mereka bahwa menolong teman kesulitan menjawab soal di kala tes itu baik. Sekolah malah membiarkannya, sehingga lahirlah budaya mencontek jamaah. Atau setidaknya, pada sekolah kebanyakan tidak ada keseriusan untuk menghapus budaya ini.

  • Dosa kedua, bukankah si anak tidak mengenal kata skor atau nilai ?? sehingga ketika mereka dulu belajar berjalan,karena mereka betul-betul butuh berjalan. Mereka tak butuh skor berjalan untuk bisa berjalan, bukan?? Bukankah mereka pun dulu ikhlas dan sangat bersemangat belajar bersepeda. Karena mereka sadar itu keharusan untuk meraih kesuksesan hidup. Sehingga mereka sangat bersemangat mempelajarinya. Mereka tak peduli jatuh bangun, tertimpa sepeda, bangun lagi, menabrak pohon, atau masuk parit sekalipun. Sebelum sekolah, mereka telah diajarkan makna kerja keras, sungguh-sungguh dan arti sebuah mimpi, bukan arti mengejar nilai. Tapi setelah sang ibu memasukkan mereka ke sekolah. Apa yang terjadi ? perlahan-lahan semangat belajar mandiri mereka padam seiring perjalanan waktu. Kesungguh-sungguhan mereka lenyak karena mereka dipaksa mengejar target kurikulum dan angka. Keceriaan dan kesukarelaan mereka dalam belajar tak berbekas karena sekarang para guru siap menuliskan angka merah, memberi remedial, atau ancaman tidak naik kelas.

  • Dosa ketiga, para siswa sekarang duduk manis di bangku sekolah dengan penuh kepura-puraan. Lihat mereka bergembira ketika lonceng berbunyi. Seolah-olah terbebas dari belenggu yang berat, mereka menunggu waktu berjalan dan segera berhamburan ketika waktunya tiba. Lihatlah teman-teman kita wktu wisuda, ekpsresi senang muncul dari wajah mrka, padahal mereka akan meninggalkan sekolah mereka yang selama ini memberikan ilmu kepada mereka. Apakah kita harus senang ketika kita meninggalkan seseorang yang kita cintai, walaupun demi kesuksesan? Apakah ini yang kita pikirkan “yes sudah lulus, akhirnya bebas juga dari penjara ini”. Bukan hanya bebas, bahkan mereka gak akan sudi untuk kembali ke sekolah mereka walaupun sekedar menengok. Bukankah ini dosa-dosa sekolah kita ?Marilah teman-teman kita hapus persepsi-persepsi di atas, mari kita buktikan bahwa kita bisa sukses tanpa mencontek, bahwa kita akan trus berjuang tanpa pamrih. Bahwa kita akan trus mengingat jasa-jasa sekolah yang telah memberikan ilmu kepada kita.Semoga bermanfaat. :D source
: from book “Keajaiban Belajar”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar