Selasa, 19 April 2011

Oedipus Complex

Oedipus Complex adalah sebutan untuk seorang anak lelaki yang mempunyai hasrat seksual yang besar terhadap ibunya dan merasa cemburu terhadap ayahnya sendiri. Istilah Oedipus Complex diambil dari sebuah legenda di Yunani, legenda Oedipus, seorang anak yang jatuh cinta kepada ibunya, setelah ia membunuh ayahnya. Pertama kali istilah ini digunakan oleh Sigmund Freud, seorang psikiatris kawakan dari Austria pada akhir tahun 1800-an. Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
Penderita Oedipus Complex pada saat masa kecilnya berusaha untuk menahan hasrat seksualnya terhadap sang ibu dan perasaan cemburu terhadap sang ayah. Akibatnya anak tersebut mempunyai perasaan bersalah yang berlebihan dan mengalami konflik emosional sampai ia dewasa.
Ini secara psikologis, namun secara umum dapat di artikan bahwa para penderita Oedipus Complex merujuk pada rasa kedekatannya pada sosok ibu, di mana awal nya para penderita tergolong manja terhadap ibunya.

Ciri – ciri seorang lelaki penderita Sindrom Oedipus Complex :
Maksud dari Sindrom Oedipus Complex di sini adalah pengaruh lanjutan yang di timbulkan dari konflik emosional yang dialaminya pada masa kecil terhadap ibunya dan membawa pengaruh yang berkepanjangan dalam kehidupannya hingga dewasa.

Ciri – cirinya antara lain :

1. Selalu tertarik dengan wanita yang lebih tua.

2. Selalu bergantung pada orang lain ( termasuk dalam materi ).

3. Tidak bisa mengambil keputusan sendiri, senang dimanja, dan disayangi.


Menyikapi hal ini, wajarnya yang sering terjadi adalah bahwa pria akan jatuh hati pada wanita yang lebih muda usianya. Namun, apakah salah jika seorang pria jatuh hati pada wanita yang usianya lebih tua darinya? Tak ada yang salah alias sah-sah saja bila perasaan ini muncul terhadap wanita yang terpaut bahkan jauh lebih tua dari si pria. Secara umum inilah yang di sebut oedipus complex. ada beberapa faktor penting yang menjadi momok bagi para oedipus complek dalam hal memilih wanita sebagai pasangannya ;

1. Lebih Matang

Bila teman wanita Anda sebelumnya lebih muda atau sebaya, selama itu pula Anda merasa selalu menjadi orang yang didengar segala perkataannya, dan seakan menjadi 'bodyguard' untuknya. Kebalikan berhadapan dengan wanita yang lebih tua, tak membutuhkan itu semua. Wanita lebih tua berkecenderungan memiliki latar belakang pengalaman kehidupan yang lebih banyak, sehingga lebih matang menghadapi kehidupan.

Meski kematangan emosi dan cara berpikir seseorang tak dapat diukur dari usia, namun kecenderungan wanita dewasa lebih dapat mengontrol emosinya daripada yang muda. Hampir sama dengan pria, kecenderungan berpikir atau mengambil keputusan lebih banyak menggunakan rasio. Kedewasaan ini pula alasan yang diberikan oleh pihak wanita untuk menerima pria yang lebih muda usianya. Alasannya, karena mereka mempunyai kekhawatiran bahwa pria seusianya tak mampu memenuhi kebutuhan yang diinginkan.

2. Pengalaman Seksual

Mungkin ini salah satu alasan yang di cari. Wanita lebih tua biasanya lebih berpengalaman di atas ranjang. Meski hal ini sulit dibuktikan, tapi Anda akan merasakannya saat hanya berdua di atas ranjang. Sekalipun wanita muda mengalami menoupause sekitar usia 40-an, tapi bagi sebagian wanita penganut western minded merasa gairah seksualnya malah meningkat.

Tren saat ini, bila kecenderungannya wanita lebih tua mencari 'brondong' (sebutan bagi pria yang lebih muda), itu hanya untuk short relationship. Tapi ini bisa menjadi pengalaman baru bagi Anda, apalagi bagi pria muda yang berkecenderungan suka bereksperimen.

Namun ada wanita yang berada diambang 40-an memiliki keterbatasan dalam seksual. Dan ini akan sangat berbeda dengan Anda yang memiliki hasrat kuat dalam berhubungan intim. Untuk mengimbangkan keduanya, pusatkan kebutuhan seksual pada romantisme dan kasih sayang. Yakinkan bahwa bukan seks yang Anda butuhkan, tapi perhatian dan rasa sayang.

3. Materi

Tak bisa dipungkiri, bila wanita berumur namun masih single, biasanya adalah wanita yang mandiri. Wanita yang telah merintis karir sejak muda biasanya telah mapan secara finansial. Karena itu, si wanita akan lebih banyak bersikap dominan memutuskan berbagai hal. Misalnya, kemana akan makan malam, nonton di mana dan lain-lain.

Untuk berhadapan dengan wanita dengan tipe dan sikap seperti itu, sebaiknya jagalah sikap dengan tidak menyela saat dia berbicara, jangan pula membandingkan karir antara Anda dan dia, serta jangan pula Anda merebut perhatiannya hanya untuk menguasai hartanya, karena dia akan bersikap protektif dan menutup diri.

4. Kontrol Hasrat

Bila pasangan Anda lebih tua, Anda akan terus menerus menjalani masa proses belajar. Menghadapi masalah serumit apapun, menurut pasangan Anda akan terselesaikan, karena dia sudah memikirkan matang. Sedangkan bagi Anda, masalah rumit seolah-olah akan membuat dunia kiamat. Di sinilah wanita lebih tua sering memberi bimbingan yang Anda perlukan.

Wanita lebih tua cenderung lebih ingin mengontrol, namun jangan lupa bahwa pria merupakan kepala rumah tangga. Meskipun emansipasi wanita sering di dengungkan, tapi dalam suatu keluarga kendali pemerintahan tetap dipegang oleh pria, hal itni tentu saja bila keduanya memiliki saling pengertian yang tinggi. Si wanita tidak egois dan Anda tidak terlalu kekanak-kanakan serta memiliki sikap tanggung jawab, maka seberat apapun hubungan tersebut pasti bisa dilalui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar